Selasa, 26 Februari 2008

Ketika Cinta Bertasbih

Alhamdulillah...akhirnya bisa juga aku beli buku ini. KETIKA CINTA BERTASBIH (Dwilogi Pembangun Jiwa). Walo baru jilid 1-nya aja. Insya Allah..pasti bisa beli jilid 2-nya. Membaca novel ini bikin aku tau banyak hal. Subhanallah...semoga Allah SWT selalu melimpahkan keberkahan bagi pengarangya (Habiburrahman El Shirazy). Karena beliau telah menulis banyak karya yang bermutu. Bukan sekedar novel biasa. Tapi novel yang sarat dengan dakwah mengenai bagaimana seharusnya hidup menjadi seorang muslim. Novel yang bener-bener bisa ngebangun jiwa. Novel ini menginspirasiku untuk lebih tegar lagi menjalani semua cobaan. Seperti yang telah dilakukan oleh Azzam, tokoh utama. Bagaimana dia harus tetap tegar agar bisa membahagiakan ibu dan ketiga adik perempuannya. Mengesampingkan semua ambisi demi orang-orang yang dicintai. Pengarangnya bener-bener pandai mengolah kata-kata. Dia bisa membuat para pembacanya hanyut ke dalam perasaan tokoh-tokohnya. Novel ini bisa membuat aku merasa tersindir dengan adanya tokoh Hafez dan Tiara. Orang-orang yang terjebak oleh perasaan cinta kepada makhlukNya. Aku bisa merasakan bagaimana perasaan terpendam Hafez yang mendamba Cut Mala, adik sahabatnya untuk menjadi istrinya. Bagaimana dia selalu membayangkan andai wanita sholehah yang dicintainya itu ada disampingnya. Ketika dia sholat, maka yang menjadi makmumnya adalah Cut Mala. Ato membayangkan mereka bisa mengaji bersama. Aku juga menangis ketika membaca bagian dimana akhirnya Tiara mengakui cintanya pada Fadhil. Bagaimana cinta telah membuatnya tak bisa berpikir jernih. Mengharapkan Fadhil membalas cintanya, padahal dia sudah dalam posisi calon istri orang. Dan ketika Fadhil dengan lapang dada berusaha menahan perasaannya, karena tak ingin cintanya dan Tiara bersatu dalam murka Allah. Dan aku tersadar betapa selama ini aku udah salah ketika mencintai seseorang, saat membaca bagian dimana Azzam membacakan perkataan mengenai cinta dari Imam Ibnu Athaillah, Ulama besar dari Iskandaria, untuk mengobati penyakit cinta yang mendera Fadhil sahabatnya. Begini kata-katanya : Tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana.. Penjelasannya : Kecintaan kita kepada lawan jenis itu syahwat, dan hampir semua orang yang jatuh cinta itu merasakan hal-hal yang membuat tersiksa. Dan perasaan itu tidak akan bisa kita keluarkan atau kita usir dari hati kecuali jika kita memiliki 2 hal:
Pertama, rasa cinta kepada Allah yang luar biasa menggetarkan hatimu. Sehingga ketika yang ada dihatimu adalah Allah, maka yang lain dengan sendirinya menjadi kecil dan terusir. Kedua, rasa rindu kepada Allah yang dahsyat sampai hatimu merana. Jika kau merana karena rindu kepada Allah, kau tidak mungkin merana karena rindu pada yang lain. Jika kau sudah sibuk memikirkan Allah, kau tidak akan sibuk memikirkan yang lain. Karena hatimu miskin cinta dan rindu kepada Allah, jadinya kau dijajah oleh cinta dan rindu pada yang lain.
Mencintai makhluk itu sangat berpeluang menemui kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan diterima dan ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya. Namun jika kau mencintai Allah, pasti diterima. Jika kau mencintai Allah, engkau tidak akan pernah merasa kehilangan. Tak akan ada yang merebut Allah yang kau cintai itu dari hatimu. Tak akan ada yang merampas Allah. Jika kau bermesraan dengan Allah, hidup bersama Allah, kau tidak akan pernah berpisah denganNya. Allah akan selalu setia menyertaimu. Allah tidak akan berpisah darimu. kecuali kamu sendiri yang berpisah dariNya. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan adalah cinta kepada Allah 'Azza Wa Jalla". (disadur dari bab 27, Resep Cinta Ibnu Athaillah).
Rasanya..aku juga bisa merasakan bagaimana perasaan Fadhil ketika tampil bersama grup nasyidnya pada acara pernikahan Tiara. Bagaimana airmatanya menetes ketika megucapkan lirik lagu berikut :
Mari kita sama-sama insyaf
Cinta sejati itu tidak menzalimi
Cinta sejati berorientasi ridha Allah
Allah Allah Allahu Rabbi


Pokoke buat yang hobi mbaca novel, aku referensikan buku ini buat jadi bacaan deh. Aku berani menjamin novel ini keren banget. Isinya sarat dengan ilmu. Jadi ga cuma menghibur, tapi juga mendidik. Ga bakal sia-sia deh ngabisin waktu buat mbaca buku ini. Selain kita jadi sedikit tau mengenai mesir, kita juga dapat pengetahuan agama. Siip..kan??? Semoga apa yang kita lakukan di dunia ini membawa manfaat untuk bekal diakhirat nanti. Amiin...


Ya ALLAH Ya Rabbi, ampunilah hamba-Mu yang lemah dan Kasihanilah hambamu yang fakir ini.Hamba-Mu mohon petunjuk dan taqwa, kesopanan dan kekayaan......
amiin ya Rabbal alamin.
Referensi by:http://rurividya.blogspot.com

0 komentar: