Jumat, 29 Februari 2008

ku bicara pada angin

Lembut menghantam wajah ini

sejuk bagai oase di tengah padang pasir

tapi bingung , mesti bertahan atau ikut arus

pilihan , atau bukan

stress , pelik , empet , eneg

suka bingung dan memang teramat bingung

sejak kapan aku perduli sama pujian

sejak kapan aku percaya sama prediksi orang

sejak kapan aku merasa paling bersih

sejak kapan aku ngerasa pantas masuk surga

aku bicara pada angin

aku bertanya pada angin

masih pantas aku merasa begitu

masih pantas menerima pujian orang

aku lelah , aku capek

aku cuma mau jadi manusia biasa

saat ini

aku cuma mau

ku bicara pada angin

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Makasih Sobat